TARAKAN – Warga RT 03 Karang Harapan Tarakan Barat mengeluhkan adanya peningkatan debit air yang diduga akibat pembukaan lahan sekitar Batalion 613 Raja Alam.
Seorang warga Karang Harapan, Daeng Alam mengatakan bahwa selama 3 bulan terakhir semenjak adanya pembukaan lahan sudah terjadi 3 kali banjir di daerahnya.
“Saya perhatikan semenjak pembangunan perumahan di atas 613 itu, kok tidak hujan debit tetap naik 50 persen, kalo hujan sedikit saja contoh hari Jumat kemarin satu jam hujan sungai itu sudah penuh airnya,” ujarnya ketika ditemui di Embung Rawasari, Selasa 4 Februari 2025.
Pemilik Alam Loundry ini menjelaskan banjir yang terjadi beberapa hari yang lalu merupakan banjir yang paling besar yang pernah terjadi. Daeng Alam yang tinggal selama 12 tahun di Kelurahan Karang Harapan mengaku sudah 9 kali banjir terjadi di rumahnya. Mulai dari air yang hanya mencapai mata kaki sampai 3 bulan terakhir hingga yang paling besar dengan ketinggian air mencapai 70 sentimeter.
Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan V,Mustafa membenarkan yang menjadi penyebab terjadinya banjir terletak pada tata pengalihan lahan. Ia menerangkan selama pembangunan embung sampai tahun 2020 tidak pernah terjadi banjir.
“Artinya itu tidak ada permasalahan, setelah terjadi penggunaan lahan, gunung dirambat terus, tampungan-tampungan air berkurang, konservasi tidak ada lagi, hujan setengah jam air meluncur semua membawa sedimen,” ujarnyaketika ditemui di tempat yang sama.
Selain perubahan tata kelola lahan, Mustafa menjelaskan faktor lain yang menyebabkan meluapnya air sungai adalah pembangunan jembatan kayu yang dilakukan oleh masyarakat. (af)
Discussion about this post