Tarakan – Kawasan Wisata Ratu Intan yang dibangun Pemerintah Kota Tarakan kini tampak sepi aktivitas. Minimnya kunjungan membuat seluruh pedagang yang semula menggantungkan harapan di kawasan tersebut memilih angkat kaki.
Salah seorang pekerja di kawasan wisata itu, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa para pedagang memilih keluar lantaran pengunjung nyaris tidak ada.
“Saya tidak tahu pasti penyebabnya. Mungkin karena sepi pengunjung dan target pendapatan mereka tidak tercapai,” ujarnya.
Meski pada hari kerja kawasan itu tampak kosong, ia menyebut bahwa pada akhir pekan masih ada aktivitas jual beli, namun justru dilakukan oleh pegawai Dinas Pariwisata.
“Kalau hari Minggu ada, mas. Orang dari Dinas Pariwisata yang jualan. Mungkin sekadar cari tambahan,” jelasnya.
Di sisi lain, seorang pedagang mie ayam yang kini berjualan di luar kawasan Ratu Intan mengaku sebelumnya sempat berdagang di dalam area tersebut. Namun, ia mengaku diminta pindah saat pembangunan kawasan dimulai.
Saat ditanya alasan tidak kembali berdagang di area wisata tersebut, ia menyebut dua faktor utama: sepinya pengunjung dan tingginya harga sewa kios.
“Saya nggak tahu persis harga sewanya, tapi kata teman-teman yang pernah jualan di sana, selain sepi, sewanya juga cukup mahal,” ujarnya. (af)
Discussion about this post