alerta.co.id
No Result
View All Result
  • Reportase
  • Ragam
  • Kaltara
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Bulungan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Stori
  • Infografik
  • Cerita Foto
  • Video
alerta.co.id
  • Reportase
  • Ragam
  • Kaltara
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Bulungan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Stori
  • Infografik
  • Cerita Foto
  • Video
No Result
View All Result
alerta.co.id
No Result
View All Result
Home Reportase

Di Isu Sabu 12 Kg Semacam Upaya Polisi Kaltara Menjaring Kepercayaan Publik (lagi)  

by Redaksi
24/06/2025
in Reportase
A A
Di Isu Sabu 12 Kg Semacam Upaya Polisi Kaltara Menjaring Kepercayaan Publik (lagi)  

Isu sabu 12 kilogram berubah menjadi tawas bukan sekadar kabar angin. Meski dibantah keras oleh Polda Kalimantan Utara, fragmen kasus ini menyisakan lubang gelap dalam sistem pengawasan barang bukti institusi penegak hukum.

Dua anggota polisi, berinisial AA dan DR, kini ditahan. Bukan karena mengganti sabu dengan bahan lain, tetapi karena mencuri sebagian kecil dari total barang bukti yang tersimpan—7 gram sabu, dari total 12 kilogram yang diamankan Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kaltara. Keduanya juga dituduh merusak fasilitas ruang penyimpanan.

Namun, bagi publik, cerita ini belum selesai. Pertanyaannya sederhana namun mendasar: jika 7 gram bisa raib, siapa yang menjamin 12 kilogram tetap utuh?

Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat, buru-buru membantah bahwa barang bukti telah diganti atau dipalsukan.

“Informasi sabu diganti tawas tidak benar. Yang terjadi adalah pencurian oleh oknum,” katanya tegas, Kamis (19 Juni 2025).

Dalam narasi resmi institusi, kasus ini sudah ditangani serius. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltara, Kombes Pol Yudhistira Midyahwan, mengonfirmasi bahwa proses hukum berjalan. AA dan DR kini dijerat pasal pencurian dan perusakan dengan pemberatan.

Namun spekulasi publik kadung merebak. Semua bermula dari satu berita media daring, lalu viral di media sosial. Narasi alternatif pun lahir: barang bukti sabu diklaim telah berubah menjadi tawas dan gula batu. Apakah ini hanya rumor liar atau cermin dari kepercayaan yang mulai pudar?

Dalam lanskap masa depan penegakan hukum, kepercayaan publik menjadi satu-satunya mata uang yang bernilai. Dan ketika ruang penyimpanan barang bukti bisa dirusak dari dalam, bukan musuh yang harus ditakuti—melainkan sistem yang tak lagi steril dari penyusup berbaju institusi.

Kasus ini, meski dalam bingkai hukum disebut pencurian minor, telah menggores kredibilitas aparatur. Jika tidak dibuka terang-benderang, bukan tidak mungkin publik akan lebih percaya pada spekulasi ketimbang klarifikasi.

Sementara itu, laboratorium forensik masih bekerja. Hasilnya akan jadi simpul penting: benarkah hanya 7 gram yang hilang, atau ada cerita lain yang belum terungkap?

Polda Kaltara kini berpacu dengan waktu. Di era digital yang tak kenal sensor, pembuktian bukan lagi soal lembar laporan resmi, tapi soal bagaimana institusi mampu menjawab kecurigaan dengan transparansi.

Karena di masa depan, rakyat tak lagi butuh klarifikasi mereka butuh kepastian. (Anhar Firdaus)

Discussion about this post

Rubrik

  • Bulungan
  • Galeri
  • Infografik
  • Kaltara
  • Nunukan
  • Ragam
  • Reportase
  • Tarakan

Laman

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Tentang Kami

Alerta.co.id adalah sebuah media siber asal Kalimantan Utara dengan tagline “Jadi Lebih Paham” memiliki visi menyajikan informasi yang lengkap dan diharapkan lebih jelas serta mudah dipahami.

© 2024 PT Alerta Cipta Kreatif (www.alerta.co.id).

No Result
View All Result
  • Reportase
  • Ragam
  • Kaltara
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Bulungan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Stori
  • Infografik
  • Cerita Foto
  • Video

© 2024 PT Alerta Cipta Kreatif (www.alerta.co.id).