NUNUKAN – Setelah sempat menjadi sorotan beberapa bulan lalu, Tower BTS Bakti yang berdiri di lima desa di wilayah Krayan Selatan akhirnya mendapatkan respon positif dari pihak Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkodigi). Minggu, 29 Juni 2025, menjadi momen bersejarah bagi warga karena untuk pertama kalinya seluruh jenis handphone (HP) kini bisa terkoneksi dengan jaringan BTS Bakti yang sebelumnya hanya “pajangan”.
Salah satu warga Melvari mengatakan Selama ini, warga dari lima desa mengeluhkan keberadaan tower BTS Bakti yang tidak berfungsi
“Meski menara BTS sudah berdiri, namun sinyal hanya bisa digunakan oleh jenis HP tertentu. Sebagian besar warga yang memakai HP biasa tidak dapat mengakses layanan jaringan, membuat menara tersebut tampak tak berguna” ujar Melvari Ketika dihubungi alerta.co.id.
Keluhan tersebut akhirnya viral di media sosial dan menjadi pembicaraan hangat di berbagai platform. Tekanan publik pun memicu respon cepat dari Kemenkodigi yang kemudian mengirim tim teknis untuk melakukan evaluasi dan perbaikan sistem jaringan.
Melvari menyebutkan hari ini, hasil kerja tersebut mulai dirasakan masyarakat. Banyak warga yang sebelumnya kecewa kini bisa menikmati akses jaringan untuk berkomunikasi dan mengakses informasi.
“Akhirnya HP kami bisa konek juga. Ini semua karena suara kami viral di media. Memang benar kata orang: No Viral, No Justice,” ujar salah satu warga dari Desa Liang Lunuk.
Warga mengapresiasi langkah cepat yang diambil pemerintah pusat namun juga berharap agar ke depan kebutuhan dasar digital masyarakat perbatasan seperti Krayan tidak harus menunggu viral dulu baru ditindaklanjuti. (af)
Discussion about this post