BNI Cabang Tarakan buka suara terkait laporan dugaan penipuan yang menimpa nasabah bernama Iskandar, dengan nilai kerugian mencapai Rp575 juta. Pimpinan BNI Tarakan, Ruliansyah, menyampaikan keterangan resmi bahwa pihaknya telah melakukan investigasi internal sesuai prosedur dan telah menyampaikan hasilnya kepada nasabah.
“Hasil investigasi menunjukkan bahwa seluruh transaksi dilakukan dengan otorisasi dari pihak nasabah. Tidak ditemukan indikasi gangguan atau kegagalan pada sistem keamanan BNI,” ujar Ruliansyah. Ia menambahkan, modus yang diduga digunakan pelaku adalah social engineering—taktik penipuan dengan memanipulasi korban agar menyerahkan data pribadi secara sukarela.
BNI, kata dia, secara rutin mengingatkan nasabah agar tidak membagikan informasi sensitif seperti PIN, kode OTP, maupun data pribadi lainnya kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku sebagai petugas bank.
Di sisi lain, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Hantam yang menjadi kuasa hukum korban mempertanyakan tanggung jawab BNI. Dalam audiensi yang digelar di Kantor BNI Tarakan, Senin lalu, Alif Putra Pratama dan Muhammad Andri Darmawan menyatakan keprihatinannya atas sikap bank pelat merah itu.
“Bagaimana mungkin bank sebesar BNI, yang notabene milik negara, bisa kebobolan? Ini menyangkut kepercayaan publik,” ujar Alif kepada wartawan. Ia menyinggung bahwa Iskandar juga memiliki rekening di bank swasta yang saat kejadian justru memberikan notifikasi keamanan, berbeda dengan BNI yang dinilainya pasif.
Menurut pihak LBH, Iskandar awalnya diinformasikan bahwa batas transaksi harian rekeningnya sebesar Rp100 juta. Namun pada 15 Mei lalu, dana sebesar Rp500 juta dapat ditarik secara misterius. “Ini menimbulkan pertanyaan besar. Apakah benar sistem keamanan BNI dapat ditembus sedemikian mudah?” ujar Andri menambahkan.
LBH Hantam menyatakan kasus ini telah dilaporkan ke Polres Tarakan dan kini dalam tahap penyelidikan. Mereka juga mengimbau BNI untuk segera memperbaiki sistem keamanan digitalnya, dan menyerukan masyarakat agar berhati-hati dalam memilih tempat penyimpanan dana. (af)
Discussion about this post