alerta.co.id
No Result
View All Result
  • Reportase
  • Ragam
  • Kaltara
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Bulungan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Stori
  • Infografik
  • Cerita Foto
  • Video
alerta.co.id
  • Reportase
  • Ragam
  • Kaltara
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Bulungan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Stori
  • Infografik
  • Cerita Foto
  • Video
No Result
View All Result
alerta.co.id
No Result
View All Result
Home Reportase

BNI Tarakan Tegaskan Tak Ada Kegagalan Sistem, LBH Hantam Pertanyakan Tanggung Jawab BNI

by Redaksi
20/05/2025
in Reportase, Tarakan
A A
BNI Tarakan Tegaskan Tak Ada Kegagalan Sistem, LBH Hantam Pertanyakan Tanggung Jawab BNI
BNI Cabang Tarakan buka suara terkait laporan dugaan penipuan yang menimpa nasabah bernama Iskandar, dengan nilai kerugian mencapai Rp575 juta. Pimpinan BNI Tarakan, Ruliansyah, menyampaikan keterangan resmi bahwa pihaknya telah melakukan investigasi internal sesuai prosedur dan telah menyampaikan hasilnya kepada nasabah.
“Hasil investigasi menunjukkan bahwa seluruh transaksi dilakukan dengan otorisasi dari pihak nasabah. Tidak ditemukan indikasi gangguan atau kegagalan pada sistem keamanan BNI,” ujar Ruliansyah. Ia menambahkan, modus yang diduga digunakan pelaku adalah social engineering—taktik penipuan dengan memanipulasi korban agar menyerahkan data pribadi secara sukarela.
BNI, kata dia, secara rutin mengingatkan nasabah agar tidak membagikan informasi sensitif seperti PIN, kode OTP, maupun data pribadi lainnya kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku sebagai petugas bank.
Di sisi lain, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Hantam yang menjadi kuasa hukum korban mempertanyakan tanggung jawab BNI. Dalam audiensi yang digelar di Kantor BNI Tarakan, Senin lalu, Alif Putra Pratama dan Muhammad Andri Darmawan menyatakan keprihatinannya atas sikap bank pelat merah itu.
“Bagaimana mungkin bank sebesar BNI, yang notabene milik negara, bisa kebobolan? Ini menyangkut kepercayaan publik,” ujar Alif kepada wartawan. Ia menyinggung bahwa Iskandar juga memiliki rekening di bank swasta yang saat kejadian justru memberikan notifikasi keamanan, berbeda dengan BNI yang dinilainya pasif.
Menurut pihak LBH, Iskandar awalnya diinformasikan bahwa batas transaksi harian rekeningnya sebesar Rp100 juta. Namun pada 15 Mei lalu, dana sebesar Rp500 juta dapat ditarik secara misterius. “Ini menimbulkan pertanyaan besar. Apakah benar sistem keamanan BNI dapat ditembus sedemikian mudah?” ujar Andri menambahkan.
LBH Hantam menyatakan kasus ini telah dilaporkan ke Polres Tarakan dan kini dalam tahap penyelidikan. Mereka juga mengimbau BNI untuk segera memperbaiki sistem keamanan digitalnya, dan menyerukan masyarakat agar berhati-hati dalam memilih tempat penyimpanan dana. (af)

Discussion about this post

Rubrik

  • Bulungan
  • Galeri
  • Infografik
  • Kaltara
  • Nunukan
  • Ragam
  • Reportase
  • Tarakan

Laman

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Tentang Kami

Alerta.co.id adalah sebuah media siber asal Kalimantan Utara dengan tagline “Jadi Lebih Paham” memiliki visi menyajikan informasi yang lengkap dan diharapkan lebih jelas serta mudah dipahami.

© 2024 PT Alerta Cipta Kreatif (www.alerta.co.id).

No Result
View All Result
  • Reportase
  • Ragam
  • Kaltara
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Bulungan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Stori
  • Infografik
  • Cerita Foto
  • Video

© 2024 PT Alerta Cipta Kreatif (www.alerta.co.id).