TARAKAN – Menyambut Hari Raya Iduladha 1446 H, peternak sapi di Kota Tarakan, Kalimantan Utara mulai mempersiapkan hewan kurban untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu peternak, Tamiji, memastikan seluruh sapi yang ia kelola berada dalam kondisi sehat dan layak jual.
“Semua sapi sehat, tidak ada yang sakit. Kami betul-betul perhatikan kesehatannya karena itu yang paling penting,” ujar Tamiji kepada Alerta.co.id, Rabu, 12 Mei 2025
Sapi-sapi yang disiapkan Tamiji berasal dari Gunung Talo, Sulawesi Utara dan didominasi oleh jenis sapi Bali. “Rata-rata jenis Bali. Ada juga beberapa limousin yang biasanya datang belakangan namun itu untuk permintaan khusus,” jelasnya.
Harga sapi yang ditawarkan bervariasi mulai dari Rp23,5 juta hingga Rp32 juta per ekor, tergantung ukuran dan berat. “Kalau yang Rp30 jutaan itu berat daging bersihnya sekitar 80 kilogram,” katanya.
Saat ini, Tamiji bersama keluarga dan kerabatnya mengelola sekitar 50 ekor sapi dengan kepemilikan yang tersebar. “Saya sendiri punya tujuh ekor, sisanya milik keponakan dan lainnya. Jadi sifatnya pribadi, bukan usaha kelompok besar,” tambahnya.
Hal senada disampaikan oleh Sholeh, peternak lain di Tarakan, yang juga tengah menyiapkan sapi-sapi kurban. Ia menyampaikan bahwa seluruh sapi yang datang ke Tarakan telah melalui pemeriksaan kesehatan secara ketat. “Sapi dari luar sudah divaksin, sampel darahnya juga diambil. Begitu sampai di sini, diperiksa ulang. Kalau tidak lolos, tidak bisa dijual,” ujarnya.
Untuk tahun ini, Sholeh hanya menyediakan sapi jenis Bali. Sapi limousin yang biasanya ia sediakan belum tersedia karena pengiriman yang terlambat. “Biasanya ada, bahkan Pak Jokowi pernah ambil dari sini. Tapi, tahun ini belum datang,” katanya.
Dengan waktu yang semakin dekat menuju Iduladha, para peternak di Tarakan terus memantau kesehatan dan kondisi sapi mereka. Tujuannya satu: memastikan setiap hewan kurban yang disalurkan benar-benar memenuhi syarat dan layak untuk ibadah. (af)
Discussion about this post