TARAKAN – Puluhan siswa dan siswi SMA Muhammadiyah Boarding school (MBS) yang masuk dalam Siswa eligibel gagal mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) karena kelalaian pihak sekolah dalam penginputan data PDSS
Kepala Sekolah SMA MBS, Amran mengakui kelalaian yang mereka lakukan dan telah meminta maaf kepada siswa dan orang tua.
“Meskipun mereka kelas 12 sudah mengiklaskan tanpa ada rasa kecewa, tapi kami tidak ada unsur kesengajaan,” ujarnya ketika ditemui di SMA MBS Putra, Rabu 6 Februari 2025. Amran menjelaskan persiapan penginputan data sudah dimulai sejak bulan Oktober 2024 namun mundurnya pegawai kurikulum dan pegawai BK menyebabkan proses pengisian data PDSS menjadi terhambat.
Dia mengatakan di bulan Januari pihak sekolah baru mendapatkan pegawai kurikulum yang baru namun pengisian data PDSS dimulai tanggal 6-31 Januari. “Di awal januari itu juga dia menjalankan tugasnya untuk persiapan PDSS itu,” tuturnya. Amran mengatakan nilai yang akan digunakan untuk diupload tidak sesuai dengan format pengisian PDSS sehingga hal itu menjadi faktor keterlambatan lainnya.
Amran memastikan sebanyak 23 orang siswa dan siswi eligibel yang batal ikut SNBP akan mendapatkan tambahan pembelajaran dan akan menerima bantuan biaya pendaftaran SNBT yang merupakan bentuk pertanggungjawaban dia sebagai kepala sekolah. Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Utara (Kaltara) Wilayah Tarakan, Mustari menyebutkan pihaknya belum menerima laporan dari pihak sekolah bahkan ia baru saja menerima kabar tersebut melalui sosial media.
“Saya kaget, baru dikabarkan staf ada sekolah yang lalai setelah saya cari tahu dan konfirmasi, ternyata ada,” ujarnya, Kamis 6 Februari 2025. Mustari menjelaskan setelah pihaknya telusuri ternyata SMA MBS yang melakukan kelalaian d idalam pengisian data PDSS. Mustari menjelaskan bahwa pengisian proses upload merupakan tanggung jawab sepenuhnya dari pihak sekolah. (af)
Discussion about this post