TARAKAN – Sebanyak 80 persen karyawan di PT Duo Mitra Kerja Indonesia (PT.Durindo) menjadi pekerja pembantu (helper) di PT Phoenix Resources International (PT PRI). PT Durindo merupakan perusahaan penerima jasa karyawan yang bekerja sama dengan PT. PRI. Menurut HRD dan kepala operasional PT Durindo, Dana setiawan, bahwa dari 130 karyawan yang berada di bawah naungan perusahannnya tercatat 80 persen di antaranya berprofesi menjadi Helper.
“Dan 130 itu hampir bisa dibilang 80 persenan lah helper. Sisanya tenaga ahli semua kayak scaffolding, electrical dan data itu saya dapat per tanggal 1 Februari sampai 28 Februari,”papar Dana, Selasa 4 maret 2025. Dana menjelaskan yang menjadi pekerja ahli (skil) yang berasal dari Tarakan hanya 15-20 persen sehingga masih ada pekerja luar yang mengisi posisi ahli atau pekerja skill di salah satu perusahaan besar di Kota Tarakan
Menanggapi minimnya tenaga ahli (skill) ini, Ketua DPRD Kota Tarakan, Muhammad Yunus menyoroti mengenai sistem penerimaan karyawan yang digunakan oleh PT PRI sama seperti beberapa tahun yang lalu. Yunus menekankan kepada pihak perusahaan untuk menyiapkan kebijakan agar bisa mengcover tenaga kerja non skill (helper) yang ada di Kota Tarakan
“Kami sarankan tadi bahwa mudah-mudahan ada kebijakan yang diberikan perusahaan terkait pekerja non-skill, saya sudah sampaikan tadi bahwa non-skill usahakan kebanyakan kita pakai orang lokal, ” pungkasnya
Sampai saat ini belum ada formula yang ditemukan baik dari Pemerintah Kota Tarakan maupun Pihak PRI agar bisa meningkatkan tenaga skil yang berasal dari Tarakan agar bisa bersaing di perusahaan bubur kertas tersebut. (af)
Discussion about this post