TARAKAN – Insiden miringnya Kapal Layar Motor (KLM) Mega Buana menjadi alarm keras terhadap praktik keselamatan pelayaran dan manajemen muatan kapal di jalur logistik wilayah perbatasan. Kapal yang hendak berlayar ke Sei Nyamuk, Sebatik, miring pada Sabtu pagi (17/5) usai menampung 1.000 dus air mineral di sisi kiri tanpa distribusi beban yang merata.
“Kapal ini masih baru, tidak ada kerusakan. Tapi, karena dus air ditumpuk di sebelah kiri lalu ditindih barang lain, akhirnya kapal jadi miring,” kata mandor kapal yang enggan disebutkan namanya. Ia menambahkan bahwa insiden terjadi pada pukul 08.00 Wita dan menyebabkan banyak barang gagal diselamatkan, termasuk air mineral, beras, pupuk hingga makanan ringan.
Saleh, salah satu pemilik barang baru mengetahui insiden tersebut beberapa jam setelah kejadian melalui grup WhatsApp distributor. Beruntung delapan koli kosmetik miliknya berhasil diselamatkan. “Alhamdulillah barang saya aman, tapi informasi awalnya saya baru terima siang,” katanya.
Total kerugian akibat insiden ini ditaksir mencapai Rp450 juta. Pihak kapal belum memberikan keterangan resmi soal tanggung jawab hukum maupun ganti rugi. Mandor hanya menyebut pemilik kapal akan datang dari Sebatik esok hari untuk membicarakan penyelesaian. (af)
Discussion about this post