alerta.co.id
No Result
View All Result
  • Reportase
  • Ragam
  • Kaltara
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Bulungan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Stori
  • Infografik
  • Cerita Foto
  • Video
alerta.co.id
  • Reportase
  • Ragam
  • Kaltara
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Bulungan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Stori
  • Infografik
  • Cerita Foto
  • Video
No Result
View All Result
alerta.co.id
No Result
View All Result
Home Galeri

Warga: Apakah Krayan hanya Hadir dalam Sumpah Jabatan lalu Hilang?

by Redaksi
07/06/2025
in Galeri
A A
Warga: Apakah Krayan hanya Hadir dalam Sumpah Jabatan lalu Hilang?

NUNUKAN — Di sudut paling sunyi Kalimantan Utara, di antara bukit-bukit hijau dan langit yang terasa lebih dekat, Martinus berdiri memandangi hamparan tanah yang lebih mirip jejak sejarah daripada jalan. Jalan itu mungkin pernah dilalui ayahnya, bahkan kakeknya—namun tetap saja tak pernah benar-benar berubah menjadi jalan yang layak.

Di tengah gegap gempita pembangunan, ketika banyak wilayah berlomba menyongsong masa depan, Krayan justru seperti ditinggalkan oleh waktu. Seolah peta besar pembangunan nasional tak pernah sempat berhenti menatap tanah tinggi ini.

“Berapa kali kami harus bersuara agar didengar?” ujar Martinus, pelan tapi tegas. Kata-katanya menggantung di udara dingin Krayan, membawa getir yang panjang.

Ia bukan sekali dua kali bersuara. Bersama warga Krayan lainnya, ia telah menempuh berbagai cara—mengirim surat terbuka ke Pemerintah Kabupaten Nunukan dan Provinsi Kalimantan Utara, berdialog dengan pemangku kepentingan, hingga menggelar unjuk rasa yang tetap menjunjung norma konstitusi. Namun, upaya itu kerap berujung hampa.

“Kami ini warga negara, bukan bayangan di perbatasan,” katanya. “Tapi perhatian pemerintah seolah hanya sebatas peta—bukan pada hidup yang kami jalani setiap hari.”

Martinus tak meminta keistimewaan. Yang ia dan warga Krayan dambakan adalah hal-hal mendasar: jalan yang layak, akses yang memadai, dan secercah kehadiran negara dalam arti yang nyata. Baginya, keadilan bukan konsep yang bisa ditunda, apalagi diabaikan.

“Kalau Krayan masih bagian dari NKRI, mana keadilan yang dijanjikan?” tanya Martinus lirih. “Atau Krayan hanya hadir dalam sumpah pejabat yang baru dilantik, lalu menghilang dari tindakan nyata?”

Ia paham bahwa perubahan tak bisa terjadi dalam semalam. Tapi yang mereka alami selama ini, katanya, bukan soal keterlambatan waktu—melainkan ketiadaan niat.

Kini, dari dataran tinggi Krayan yang jauh dari sorotan, Martinus memilih bersuara lagi. Bukan hanya untuk didengar, tetapi untuk mengingatkan: bahwa masa depan tak akan pernah datang ke tempat yang diabaikan. Dan suara dari perbatasan, betapapun sunyinya, tetap pantas diperjuangkan. (Anhari Firdaus)

Discussion about this post

Rubrik

  • Bulungan
  • Galeri
  • Infografik
  • Kaltara
  • Ragam
  • Reportase
  • Tarakan

Laman

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Tentang Kami

Alerta.co.id adalah sebuah media siber asal Kalimantan Utara dengan tagline “Jadi Lebih Paham” memiliki visi menyajikan informasi yang lengkap dan diharapkan lebih jelas serta mudah dipahami.

© 2024 PT Alerta Cipta Kreatif (www.alerta.co.id).

No Result
View All Result
  • Reportase
  • Ragam
  • Kaltara
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Bulungan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Stori
  • Infografik
  • Cerita Foto
  • Video

© 2024 PT Alerta Cipta Kreatif (www.alerta.co.id).